Minggu, 23 Mei 2010

Pertama kali jadi panpel

Awalnya ditawari buat jadi panitia pemilu walikota. Kayaknya asik juga jadi panitia, lumayan buat ngisi waktu luang dan katanya nanti dapet duit lagi. yauda, jadilah aku panitia pemilu buat yang pertama kali.


Hingga suatu sore, aku dipanggil ma ketua panitia buat dateng ke rumahnya. Dengan perasaan dag dig dug mau nerima tugas perdana, aku berangkat ke rumah ketua panitianya make kaos oblong, celana pendek pink motif bunga bunga dan tak lupa sendal jepit.


Sampe disana, ketuanya uda nunggu di ruang tamu. trus aku langsung disuru masuk.

“sini, dek. masuk aja. Tunggu sebentar yaa…”, suru yang punya rumah. Aku masuk kerumahny masih dengan perasaan dag dig dug. Ketua itu masuk ke dalem sebentar terus keluar lagi dengan membawa sebuah kantong plastik yang berisi kertas dan stempel. Aku masih bertanya tanya mau dikasih tugas apaan.


“Dek, ini kamu stempelin kertas pemilu yang buat warga yaa. Jumlahnya kurang lebih 500 lembar kok.”


jederrr. Jadi tukang stempel? tanyaku dalam hatiku. Sungguh diluar bayanganku.

Tapi mau gimana lagi, itulah tugas pertamaku jadi panitia pemilu. Akhirnya aku pulang ke rumah membawa tumpukan kertas. Pas uda nyampe rumah aku langsung mengerjakan tugas pertamaku itu.


Keesokan harinya, alhasil tanganku berasa kram banget. Tiap megang apapun berasa megang stempel dan naluri pengen nyetempel muncul.


Beberapa hari kemudian disaat tanganku uda ilang kramnya dan rasanya kembali seperti biasa, si ketua panitia memanggilku dan menyuruh kerumahnya lagi. Aku berpikir, wah tugas kedua nih. Pulang dari kampus aku langsung ke rumah si ketua panitia. Lagi lagi si ketua uda nunggu di ruang tamu. Aku masuk ke dalam. Si ketua masuk ke dalam lalu keluar membawa kertas yang aku stempel kapan hari. Kali ini aku di suruh ngerjain tugasnya di situ. Tanpa ngebayangin tugas apa, dia bilang,

“dek, ini ada stempel baru dari kelurahan yang harus di stempelin juga.”


Jeder jeder jederrrrr… berasa mendengar sambaran petir yang lebih keras aku cuma diam. Jadi tukang stempel lagi?? hadaahhh…


Dengan perasaan pengen ngempesin ponakannya yang kaya balon udara, perlahan aku mulai mengerjakan tugas keduaku itu. Seperti sebelumnya, keesokan harinya, tanganku kram dan naluri nyetempel tiap megang sesuatu muncul kembali.




'Share/Bookmark'



1 komentar:

Anonim mengatakan...

hahahaha

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...